Kalimatun Thoyibah

(Kalimat Yang Baik – Masyaa Allah)

 

Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh.

Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW.

Pembaca yang budiman yang dirahmati Allah, diantara kalimat yang baik dalam ajaran Islam salah satunya adalah kalimat “Maasyaa Allah” ما شاء الله dalam kalimat tersebut terdiri dari kata  3 kata  yaitu : ماMaa-- شاءSyaa – اللهAllah.  pada kajian nahwu bahasa arab banyak sekali fungsi huruf Maa.

Makna yang ke-1 huruf ma pada kalimat tersebut berkedudukan sebagai Maa ta’ajub (kagum)  تعجب ما) contoh kalimat : 

ما أحلى كلامك  maa ahla kalamaka   (betapa manis/bagusnya perkataanmu).

  ماشاء اللهmaa syaa Allah (betapa ini adalah kehendak Allah).

ما هذا بشرا إن هذا إلا ملك كريم  (QS : 12 :31) maa hadza basyaro in hadza illa malakun kariim (betapa ini bukan manusia tetapi malaikat yang suci).

Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al Kahfi ayat 39:

وَلَوْلَآ إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَآءَ ٱللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِٱللَّهِ ۚ إِن تَرَنِ أَنَا۠ أَقَلَّ مِنكَ مَالًا وَوَلَدًا

Yang artinya: “Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu “maa syaa Allah, laa quwwata illaa billah.” (QS. Al Kahfi: 39)

Ayat di atas menjadi sebuah dalil sebagian ulama terkait kapan kita menggunakan ucapan Masya Allah.

Dalam ayat ini, seorang mukmin menasehatkan kepada temannya pemilik kebun yang kafir, agar ketika masuk kedalam kebun dia dengan mengucapkan.Maasya Allah, laa quwwata illaa billaah” sehingga mencegah kebunnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

            Makna ke-2 berkedudukan sebagai huruf sambung موصل (maushul) yang menjadikannya predikat dengan hadzf )dihilangkan( huruf hadza.   

  هذا ماشاء الله   

Hadza maa syaa Allah

Artinya : inilah yang dikehendaki Allah .

                Makna yang ke-3 berkedudukan sebagai ma syarthiyyah atau kata benda sebab atau syarat.

ماشاء الله كان

Maa syaa Allah kaana.

Artinya : Apa yang dikehendaki oleh Allah maka itulah yang terjadi.

Makna hakikat masyaa Allah ini untuk mengungkapkan rasa kagum pada seseorang  tetapi tetap menyadari bahwa kekaguman tersebut  adalah kehendak Allah semata dan sebenarnya kekaguman dan pujian tersebut ditujukan kepada Allah semata, sehingga tidak membuat orang tersebut besar kepala tetapi tetap tawadhu bahwa betapa semua ini adalah kehendak Allah semata.

Wallahu a’lamu bishowab.

Wassalamualaikum warahmatulahi wabarokatuh.

Comments

Popular posts from this blog