Pentingnya
Masjid Atau Mushola Dalam Pembentukan Kepribadian Remaja
Para pembaca yang dirahmati Allah, pada tulisan saya kali ini akan mengangkat satu hadits yaitu :
مَنْ
بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ ، أوْ أَصْغَرَ ، بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا
فِي الْجَنَّةِ
Dari Jabir
bin Abdillah r.a. Rasulallah SAW bersabda “Barangsiapa membangun masjid karena
Allah meskipun sebesar sarang burung atau lebih kecil. Maka Allah akan
bangunkan baginya rumah di surga.” (Dishahihkan oleh Al-Albany).
Pentingnya masjid atau mushola di
kalangan masyarakat menjadi sebuah keniscayaan di era modern ini yang semakin
padat penduduk dan komunikasi tanpa batas, karena masjid atau mushola seharusnya
menjadi sarana interaksi dan sosialisasi masyarakat yang religius dan
berbudaya. Tempat dan simbol sangatlah mempengaruhi arah dari sebuah aktivitas,
misalkan seseorang berada di tempat hiburan malam, maka orang tersebut akan
cenderung berbuat hal yang sia-sia dan negatif, atau contoh lain jika seseorang
berada di masjid, maka orang tersebut akan cenderung meningkatkan ketaqwaan dan
berbuat baik.
Fasilitas umum dan fasilitas sosial
saat ini sudahlah amat berkembang yang didukung pula dengan teknologi terutama
teknologi informasi dan komunikasi sehingga suatu tempat dapat terdiri dari
orang yang jauh dan tidak dikenal atau bisa pula seseorang tinggal disuatu
tempat tetapi ia tidak mengenal lingkungan sekitar rumahnya. Dari fenomena ini
kita dapat mengenali masalah sosial kemasyarakatan namun fokus tulisan ini
lebih kepada anak-anak usia dini dan remaja yang menjadi harapan dan masa depan
sebuah bangsa.
Remaja saat ini sangat berbeda
dengan remaja sebelum era 2010an dimana sudah sangat populer dan mudah untuk
menggunakan teknologi komunikasi dan informasi atau yang lebih dikenal saat ini
medsos atau media sosial yang membuat hubungan tanpa batas waktu dan jarak
hanya dalam genggaman tangan dan praktis dibawa kemanapun.
Masjid atau mushola adalah dasar
atau benteng pertahanan akhlak atau kepribadian masyarakat khususnya muslim
dalam hal ini Indonesia adalah mayoritas muslim, maka wajah bangsa ini ada
terwakilkan oleh keadaan sarana interaksi masyarakat paling dasar dan
fundamental tersebut. Remaja selain membutuhkan sarana interaksi positif juga
membutuhkan pembimbing dan komunitas yang terarah dan kompeten, maka sudah
seharusnya masjid atau mushola mengadakan kegiatan-kegiatan yang menyatukan dan
mempererat hubungan shilaturahim serta edukasi dan pembelajaran esensi dasar kehidupan.
Dampak negatif ketiadaan masjid atau
mushola disuatu lingkungan hunian masyarakat sangatlah signifikan diantaranya
jika di suatu lingkungan padat penduduk, maka remaja cenderung berkumpul di
tempat yang kurang layak dan mengarah kepada perbuatan sia-sia, seperti
bergadang dipinggir jalan, narkoba, asusila, hingga kriminalitas. Untuk itu
saya menghimbau dengan hormat dan kerendahan hati kiranya para pengurus masjid
atau mushola agar bekerja keras membangun dasar dan pondasi kepribadian bangsa
dengan membuat program-program mencerdaskan dan mempersatukan umat, kegiatan
yang sederhana misalkan pengajian rutin anak-anak dan remaja, atau acara
pekanan khusus remaja atau kegiatan kepedulian lingkungan, sehingga masyarakat
dapat bersinergi dan bekerjasama dalam menata lingkungannya agar nyaman secara
jasmani dan rohani maupun psikologis.
Demikian artikel singkat ini semoga bermanfaat, baarakallah lii wa lakum, walhamdulilahirobbil 'alamiin.
Comments
Post a Comment